Di Nigeria, 32 orang tewas terinjak-injak saat acara amal Natal

[ad_1]

Korban jiwa telah berjatuhan seiring meningkatnya jumlah orang yang putus asa untuk membagikan makanan di gereja Natal di tengah krisis biaya hidup terburuk dalam satu generasi.

IKLAN

Korban tewas akibat terinjak-injak pada dua acara amal Natal di Nigeria meningkat dari 13 menjadi 32 orang, termasuk sedikitnya empat anak-anak, kata polisi pada Minggu.

Juru bicara kepolisian setempat Tochukwu Ikenga mengatakan korban tewas termasuk 22 orang di kota tenggara Okija di Negara Bagian Anambra, tempat seorang dermawan mengadakan distribusi makanan pada hari Sabtu. Sepuluh orang lainnya meninggal di ibu kota, Abuja, dalam acara amal serupa yang diselenggarakan oleh gereja.

Polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki dua insiden tersebut, yang terjadi hanya beberapa hari setelah penyerbuan lainnya yang menewaskan 35 anak.

Negara terpadat di Afrika ini melihat tren peningkatan organisasi lokal, gereja, dan individu yang menyelenggarakan acara amal menjelang Natal untuk meringankan kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh krisis biaya hidup.

Saksi penyerbuan di Abuja mengatakan kepada Associated Press bahwa kerumunan orang berkumpul di luar salah satu gerbang gereja ketika puluhan orang mencoba memasuki lokasi sekitar pukul 4 pagi, beberapa jam sebelum hadiah dibagikan.

Beberapa dari mereka, termasuk para lansia, menunggu sepanjang malam untuk mendapatkan makanan, kata Lovet Inyang, yang menyelamatkan seorang anak dari penyerbuan.

Penyerbuan tersebut memicu seruan kepada pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah keamanan pada acara-acara tersebut. Polisi Nigeria juga mewajibkan penyelenggara untuk mendapatkan izin terlebih dahulu.

Penyerbuan maut juga terjadi pada acara amal gereja sebelumnya.

Penyerbuan di sebuah acara di Port Harcourt pada Mei 2022 menewaskan 31 orang.

Polisi mengatakan penyerbuan itu terjadi selama program Belanja Gratis tahunan yang diselenggarakan oleh Gereja Pantekosta Majelis Raja di Rivers State.

[ad_2]

Baca Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *